
nadeo adalah sosok kiper yang berkualitas tinggi. kiper club borneo fc ini mejadikan lini pertahanan menjadi lebih tenang.
Baca juga : Polri intitusi mengayomi rakyat tapi bohong!!
Baca juga : Mengenang Para Pahlawan Pejuang Reformasi 98
Baca juga : DEMO RAKYAT PAJAK RAKYAT NAIK ANGGARAN DPR IKUT NAIK
Baca juga : TRAGEDI1998 JILID 2 TAHUN 2025 #IND0NESIA GELAP
kiper berbakat yang lahir dari generasi ke generasi. Salah satu nama paling menonjol dalam satu dekade terakhir adalah Nadeo Argawinata. Dengan postur menjulang, refleks cepat, serta mental baja dalam laga-laga krusial, Nadeo menjelma menjadi salah satu kiper paling dipercaya di level klub maupun tim nasional
Karier profesional Nadeo dimulai di Borneo FC Samarinda pada tahun 2016. Saat itu, usianya baru 19 tahun, namun ia sudah dipercaya tampil di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, yakni Indonesia Soccer Championship A. Fakta menarik: Nadeo menjadi kiper termuda yang tampil di kompetisi level tertinggi kala itu.
Debut di Liga 1 tercatat pada 3 Juni 2017 dalam laga Derby Kalimantan Timur melawan Persiba Balikpapan. Meskipun timnya kalah 2–3, Nadeo menunjukkan potensi besar. Sejak musim 2018, ia mengukuhkan diri sebagai kiper utama Borneo. Selama periode pertama bersama klub ini, ia mencatat lebih dari 40 penampilan.
Bali United (2020–2023)

http://www.damienmjones.com
Tahun 2020, Nadeo mengambil langkah besar dengan pindah ke Bali United, salah satu klub paling stabil dan ambisius di Liga 1. Di awal kariernya bersama klub ini, ia menghadapi persaingan ketat dengan kiper senior Wawan Hendrawan. Meski begitu, perlahan ia mulai mendapat menit bermain dan menunjukkan kualitasnya.
Puncak kariernya bersama Bali United terjadi pada musim Liga 1 2021/22, ketika ia turut membawa klub meraih gelar juara. Momen itu menjadi bukti bahwa keputusannya hijrah dari Borneo ke Bali United tidak sia-sia. Total, ia tampil dalam 34 pertandingan bersama tim berjuluk Serdadu Tridatu.
Kembali ke Borneo FC (2023–sekarang)

Pada Juli 2023, Nadeo memutuskan untuk kembali ke Borneo FC Samarinda. Kepulangan ini dianggap sebagai reuni emosional, mengingat Borneo adalah klub yang membesarkan namanya. Tidak butuh waktu lama, ia langsung menjadi kiper utama lagi.
Musim 2024/25 menjadi salah satu musim paling sibuk bagi Nadeo. Ia tampil di 29 pertandingan Liga 1 dan 5 laga ASEAN Club Championship, total 34 penampilan. Konsistensinya di bawah mistar gawang membantu Borneo menjadi salah satu tim paling sulit ditembus di liga.
Karier Internasional
Timnas U-19
Nadeo mendapat panggilan pertama kali ke Timnas Indonesia U-19 pada tahun 2015. Ia hanya mencatat satu penampilan, tetapi pengalaman itu menjadi bekal awal untuk menatap level yang lebih tinggi.
Timnas U-23
Puncak kiprah Nadeo di level junior datang pada SEA Games 2019 di Filipina. Saat itu, ia dipercaya menjadi kiper utama Timnas Indonesia U-23. Hasilnya, ia berhasil membawa Garuda Muda melaju hingga final, meski akhirnya kalah dari Vietnam dan hanya meraih medali perak. Penampilannya di ajang tersebut menuai banyak pujian, terutama refleks cepat dan keberanian dalam duel satu lawan satu.
Timnas Senior

Debut bersama Timnas Senior terjadi pada Mei 2021 dalam laga uji coba melawan Afghanistan. Namun, momen paling ikonik dari Nadeo di level internasional adalah ketika ia tampil di AFF Championship 2020 (yang digelar pada 2021 karena pandemi COVID-19).
Dalam laga semifinal melawan Singapura, ia menjadi pahlawan dengan menepis tendangan penalti Faris Ramli pada menit-menit krusial. Aksi heroiknya itu membawa Indonesia melaju ke final. Meskipun pada akhirnya Indonesia harus puas sebagai runner-up setelah kalah dari Thailand, nama Nadeo langsung melejit dan dikenal luas oleh publik sepak bola tanah air.
Hingga Oktober 2023, ia telah mencatat 24 penampilan bersama Timnas Indonesia senior. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah, mengingat ia masih dalam usia emas untuk seorang penjaga gawang.
Prestasi
Klub
- Bali United – Juara Liga 1 (2021/22)
Tim Nasional
- SEA Games 2019 – Medali perak (bersama Indonesia U-23)
- AFF Championship 2020 – Runner-up (bersama Indonesia senior)
Individu
- APPI Indonesian Football Awards 2023/24 – Best Goalkeeper
- APPI Indonesian Football Awards 2023/24 – Best XI
Gaya Bermain
Nadeo dikenal sebagai kiper modern dengan sejumlah keunggulan:
- Refleks cepat: Ia sering melakukan penyelamatan instan dalam situasi jarak dekat.
- Kekuatan fisik: Dengan tinggi 1,89 meter, ia mendominasi area kotak penalti terutama dalam duel udara.
- Distribusi bola: Nadeo cukup tenang dalam mendistribusikan bola, baik dengan tendangan jauh maupun operan pendek.
- Mentalitas: Salah satu kekuatan terbesarnya adalah mental. Aksi penyelamatan penalti melawan Singapura membuktikan bahwa ia tidak gentar menghadapi momen-momen penuh tekanan.
- Sweeper-keeper potensial: Meski belum seaktif kiper-kiper Eropa dalam peran ini, ia mulai menunjukkan keberanian untuk keluar dari garis gawang demi mengantisipasi bola-bola terobosan.
Fakta Menarik
- Nadeo menjadi kiper termuda yang tampil di liga profesional Indonesia pada usia 19 tahun.
- Aksi penyelamatan penalti melawan Singapura di semifinal AFF 2020 menjadi salah satu momen paling ikonik dalam sejarah Timnas Indonesia.
- Ia sering mendapat julukan “Kiper Masa Depan Garuda” oleh media dan penggemar.
- Nilai pasarnya di Transfermarkt per Mei 2025 diperkirakan sekitar €325 ribu, angka yang cukup tinggi untuk ukuran kiper di Liga 1.
- Kontraknya bersama Borneo FC berlaku hingga April 2026, yang berarti ia masih akan menjadi andalan klub selama beberapa tahun ke depan.
- Selain sepak bola, Nadeo dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan dekat dengan suporter, terutama fans Borneo FC yang sering menyapanya dengan sebutan “Nadeo Kiper Borneo.”
Karier Nadeo Argawinata mencerminkan perjalanan penuh dedikasi, kerja keras, dan konsistensi. Dari seorang pemuda Kediri yang memulai langkah di Borneo FC, ia kemudian meraih kesuksesan bersama Bali United, hingga kembali pulang untuk mengokohkan posisinya sebagai kiper utama di Samarinda.
Kontribusinya bagi Timnas Indonesia, terutama dalam AFF Championship 2020, menunjukkan bahwa ia bukan hanya pemain klub, melainkan aset nasional. Dengan usia yang masih produktif untuk seorang penjaga gawang, Nadeo masih memiliki banyak ruang untuk berkembang.
Jika ia mampu menjaga performa dan konsistensi, bukan tidak mungkin ia akan menjadi salah satu legenda penjaga gawang Indonesia, sejajar dengan nama-nama besar seperti Hendro Kartiko atau Kurnia Meiga.
Leave a Reply