Paramitha Widya Kusuma lahir pada 18 Januari 1992 di Brebes, Jawa Tengah. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Indra Kusuma dan Maryatun Kusuma, yang keduanya aktif sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
(PDI-P) di Kabupaten Brebes.
Baca juga : Millonarios Fútbol Klub Besar Bogotá
Baca juga : Melly Goeslaw Ratu Soundtrack Indonesia
Baca juga : Bahlil Lahadalia kontroversi Menteri ESDM
Baca juga : Media Alami Kreativitas Anak Bermain Tanah
Baca juga : Kebun Binatang Belajar Bermain Anak
Baca juga : Pemanfaatan Kotoran Hewan Sumber Daya Bernila
Lingkungan keluarga yang politis sejak dini membentuk pandangan Paramitha mengenai pentingnya pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat
I. Latar Belakang Pribadi dan Pendidikan
Dalam bidang akademik, Paramitha menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Brebes, lulus pada tahun 2010. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2016. Tak berhenti di situ, Paramitha melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Manajemen di Universitas Pancasakti Tegal, dan berhasil meraih gelar Magister Manajemen (M.M.) pada tahun 2021.
II. Karier Politik dan Organisasi
A. Awal Karier dan Keterlibatan di PDI-P
Paramitha memulai karier politiknya dengan bergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Ia aktif dalam berbagai kegiatan partai dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Brebes. Keterlibatannya dalam organisasi ini membekalinya dengan pengalaman dalam dunia politik praktis dan memperluas jejaring sosialnya di tingkat lokal.
http://www.damienmjones.com
B. Anggota DPR-RI Periode 2019–2024
Pada Pemilu 2019, Paramitha mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari daerah pemilihan Jawa Tengah IX, yang mencakup Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kota Tegal. Ia berhasil terpilih dan menjabat sebagai anggota DPR-RI periode 2019–2024. Selama masa jabatannya, Paramitha aktif di Komisi VII, yang membidangi energi, riset, dan teknologi. Ia terlibat dalam berbagai pembahasan terkait kebijakan energi nasional dan pengembangan riset teknologi.
Selain itu, Paramitha juga dikenal sebagai aktivis perempuan yang memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor. Keterlibatannya dalam berbagai organisasi sosial dan forum perempuan menunjukkan komitmennya dalam advokasi dan pengembangan kapasitas perempuan di tingkat nasional.
III. Pilkada Brebes 2024 dan Kemenangan
Pada Pilkada Brebes 2024, Paramitha mencalonkan diri sebagai Bupati Brebes berpasangan dengan Wurja sebagai calon Wakil Bupati. Pasangan ini memperoleh dukungan dari 12 partai politik, yang memberikan legitimasi politik yang kuat dalam kontestasi tersebut. Hasil Pilkada menunjukkan kemenangan signifikan bagi pasangan ini, mengalahkan pasangan calon lainnya dan memperoleh mandat kuat dari masyarakat.
Setelah kemenangan tersebut, Paramitha dilantik sebagai Bupati Brebes pada 20 Februari 2025. Visi kepemimpinannya ditandai dengan akronim “Brebes BERES”, yang meliputi:
- Bersih: Pemerintahan yang transparan dan bebas dari korupsi.
- Elok: Pembangunan infrastruktur yang indah dan ramah lingkungan.
- Religius: Peningkatan kualitas kehidupan beragama dan toleransi antarumat beragama.
- Ekonomis: Pemberdayaan ekonomi lokal melalui pengembangan UMKM dan sektor pertanian.
- Sejahtera: Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program sosial yang tepat sasaran.
IV. Program Prioritas Pemerintahan
Sebagai Bupati, Paramitha fokus pada beberapa program prioritas untuk pembangunan Kabupaten Brebes, antara lain:
A. Peningkatan Infrastruktur
- Perbaikan dan pembangunan jalan: Memperbaiki kondisi jalan yang rusak dan membangun jalan baru untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah.
- Pembangunan jembatan: Membangun jembatan di daerah-daerah yang terisolasi untuk memudahkan akses transportasi.
- Peningkatan fasilitas umum: Meningkatkan kualitas pasar tradisional, taman kota, dan fasilitas olahraga untuk mendukung aktivitas masyarakat.
B. Pendidikan dan Kesehatan
- Peningkatan kualitas pendidikan: Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, serta memberikan pelatihan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
- Perluasan akses kesehatan: Membangun klinik desa dan meningkatkan fasilitas kesehatan di tingkat kecamatan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan.
- Program kesehatan preventif: Melaksanakan program-program kesehatan preventif seperti imunisasi dan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
C. Pemberdayaan Ekonomi Lokal
- Pengembangan UMKM: Memberikan pelatihan dan akses permodalan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing produk lokal.
- Penguatan sektor pertanian: Memberikan bantuan alat dan teknologi pertanian kepada petani untuk meningkatkan hasil pertanian.
- Pemasaran produk lokal: Membuka akses pasar bagi produk lokal melalui pameran dan pemasaran digital.
D. Pelayanan Publik Digital
- Implementasi sistem administrasi berbasis digital: Mengembangkan sistem administrasi pemerintahan berbasis digital untuk mempercepat proses pelayanan publik.
- Aplikasi layanan publik: Mengembangkan aplikasi layanan publik untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan pemerintah.
- Pelatihan digitalisasi: Memberikan pelatihan kepada aparatur pemerintah dan masyarakat dalam penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan.
V. Kepemimpinan dan Gaya Manajemen
Paramitha dikenal sebagai pemimpin muda dengan pendekatan partisipatif dan transparan. Ia sering terlibat langsung dalam interaksi dengan masyarakat, baik melalui kunjungan lapangan maupun media sosial resmi. Pendekatan ini mendukung komunikasi dua arah antara pemerintah dan warga, memudahkan evaluasi program, dan memperkuat kepercayaan publik.
Dalam manajemen pemerintahan, Paramitha menerapkan prinsip kolaborasi lintas sektor, melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah, dalam merancang dan melaksanakan program-program pembangunan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan solusi yang holistik dan berkelanjutan bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
VI. Kehidupan Pribadi dan Sosial
Di luar dunia politik, Paramitha adalah seorang istri dari Ahmad Saeful Ansori dan ibu dari dua anak. Kehidupannya tetap sederhana meski menduduki jabatan publik tinggi. Kegiatan sosial, pengembangan komunitas, dan partisipasi dalam kegiatan keagamaan menjadi bagian dari kesehariannya, yang juga mencerminkan nilai-nilai integritas dan tanggung jawab sosial.
VII. Tantangan dan Harapan
Sebagai bupati muda, Paramitha menghadapi berbagai tantangan dalam memimpin Kabupaten Brebes, antara lain:
- Birokrasi yang kompleks: Menyederhanakan proses birokrasi untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik.
- Keterbatasan anggaran: Mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk program-program prioritas dan mencari sumber pendanaan alternatif.
- Keseimbangan pembangunan: Menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup.
Meski demikian, Paramitha tetap optimis dan berkomitmen untuk membawa perubahan positif bagi Kabupaten Brebes. Ia berharap dapat mewujudkan visi “Brebes BERES” dan menjadikan Kabupaten Brebes sebagai kabupaten yang maju, mandiri, dan sejahtera bagi seluruh warganya.
VIII. Media dan Komunikasi Publik
Paramitha Widya Kusuma merupakan sosok pemimpin muda yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Brebes. Dengan latar belakang pendidikan yang solid, pengalaman politik yang luas, dan komitmen terhadap pelayanan publik, Paramitha diharapkan dapat membawa Kabupaten Brebes menuju masa depan yang lebih baik.
Leave a Reply