Pada Pilkada 2024, masyarakat Subang memilih Reynaldy Putra Andita, S.IP, seorang politisi muda berusia 28 tahun, sebagai Bupati Subang periode 2025–2030.

Baca juga : Kemenangan Persib Bandung acl two Harapan Nasional
Baca juga : Supardi Nasir legenda persib lapang hijau
Baca juga : Inovasi Kendaraan Umum di Bandung
Baca juga : Gunung Dempo Mahkota Sumatera Selatan
Baca juga : sosok bripka ambarita ketegasan dinamika karier
Baca juga : Gaya hidup rrq lemon sang king midlen

Pemilihan seorang pemimpin muda ini menjadi sorotan nasional. Pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana sosok Reynaldy, dengan latar belakang keluarga politik dan pengalaman sebagai legislator muda, dapat membawa Subang ke arah pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.
Kabupaten Subang merupakan salah satu daerah strategis di Provinsi Jawa Barat. Dengan letak geografis yang menghubungkan kawasan industri, pertanian, dan destinasi pariwisata, Subang memiliki potensi ekonomi besar sekaligus tantangan dalam tata kelola pembangunan.

Latar Belakang Pribadi

Reynaldy Putra Andita lahir di Jakarta pada 30 Oktober 1996. Ia merupakan anak dari pasangan Elita Budiati, seorang politisi Partai Golkar yang kini menjadi anggota DPR RI periode 2024–2029, dan Budi Hendratno, perwira Kepolisian RI berpangkat AKP di Polda Jawa Barat.

Pendidikan formal Reynaldy dimulai di Subang. Ia tercatat sebagai lulusan SMA Negeri 1 Subang, kemudian melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Pendidikan tinggi yang ditempuh adalah:

• Diploma 3 Administrasi Pemerintahan, Universitas Padjadjaran.
• Sarjana Ilmu Politik, Universitas Jenderal Achmad Yani.

Latar belakang akademis ini memperlihatkan fokus studinya pada tata pemerintahan dan politik, bidang yang relevan dengan kariernya di kemudian hari.

---

Karier Politik Awal

Reynaldy terjun ke dunia politik pada usia sangat muda. Sejak 2015 ia aktif di Partai Golkar, dengan jabatan awal sebagai Wakil Bendahara DPD Golkar Kabupaten Subang. Kariernya berkembang hingga ke tingkat provinsi, dengan posisi Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Barat.

Pada usia 22 tahun, Reynaldy berhasil terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Barat periode 2019–2024 dari daerah pemilihan Subang–Majalengka–Sumedang. Ia memperoleh suara lebih dari 55 ribu suara, menjadikannya salah satu legislator termuda di Jawa Barat saat itu.

Pengalaman di DPRD Jawa Barat menjadi modal penting bagi Reynaldy untuk memahami mekanisme legislasi, anggaran, dan fungsi pengawasan pemerintahan.

---

Pemilihan Bupati Subang 2024

Pada Pilkada Serentak 2024, Reynaldy berpasangan dengan Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M. sebagai calon wakil bupati. Pasangan ini diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari Partai Golkar, PDIP, dan PKS.

Hasil rekapitulasi KPU Subang menunjukkan pasangan Reynaldy–Agus meraih 430.725 suara sah atau sekitar 51,14 persen dari total suara. Kemenangan ini menegaskan dukungan masyarakat Subang terhadap figur muda yang menawarkan perubahan.

Pada 20 Februari 2025, Reynaldy Putra Andita resmi dilantik sebagai Bupati Subang oleh Presiden RI di Istana Negara. Serah terima jabatan dari Penjabat Bupati Subang sebelumnya, M. Ade Afriandi, menandai dimulainya masa pemerintahan baru.

---

Harta Kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke KPK pada Maret 2024, Reynaldy tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp1,47 miliar. Rinciannya meliputi:

• Tanah dan bangunan warisan di Subang ± Rp332 juta.
• Kendaraan roda empat Toyota Alphard ± Rp1,09 miliar.
• Kas, setara kas, dan harta bergerak lain ± Rp46 juta.

Data ini menunjukkan profil kekayaan Reynaldy relatif moderat dibandingkan pejabat lain, namun cukup mencerminkan latar belakang keluarga menengah-atas.

---

Visi dan Misi

Dalam kampanye Pilkada 2024, Reynaldy menekankan visi menjadikan Subang sebagai daerah yang:

1. Maju secara infrastruktur dan ekonomi melalui pembangunan jalan, fasilitas publik, dan pemberdayaan ekonomi lokal.
2. Transparan dan bersih dalam tata kelola pemerintahan, dengan menolak pengecualian dalam penegakan pajak daerah.
3. Dekat dengan masyarakat, melalui dialog publik dan kanal aduan digital.
4. Berbudaya dan inklusif, dengan memperhatikan kesejahteraan lansia serta mempertahankan nilai-nilai lokal.

---

Program dan Kebijakan Awal

1. Reformasi Birokrasi

Reynaldy menekankan pentingnya efisiensi birokrasi. Ia menginstruksikan pemangkasan prosedur layanan dan penegakan disiplin ASN.

2. Penegakan Pajak Daerah

Pada hari pertama kerja, Reynaldy melakukan sidak ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Ia menegaskan bahwa wajib pajak, termasuk tim sukses dan orang dekatnya, tetap wajib membayar pajak tanpa pengecualian.

3. Infrastruktur Jalan

Salah satu prioritas utamanya adalah memperbaiki jalan rusak di Subang. Reynaldy menegaskan pembangunan jalan hanya bisa dilakukan jika pajak daerah dibayarkan dengan benar.

4. Kanal Aduan Publik

Ia membuka kanal aduan masyarakat melalui media sosial dan berjanji melakukan dialog publik secara langsung. Pendekatan ini mencerminkan gaya kepemimpinan muda yang memanfaatkan teknologi digital.

5. Program Sosial Lansia

Program “Ngabret Nyaah Ka Indung” diluncurkan sebagai bentuk kepedulian kepada kaum lansia. ASN dan pegawai BUMD diwajibkan memiliki satu lansia binaan untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.

6. Smart City

Kabupaten Subang ditunjuk sebagai salah satu dari 50 kabupaten/kota yang masuk program Gerakan Smart City Kementerian Kominfo. Reynaldy mendorong percepatan penyusunan masterplan Smart City untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis teknologi.

---

Tantangan yang Dihadapi

1. Ekspektasi Publik yang Tinggi
   Sebagai bupati muda, Reynaldy menghadapi tuntutan besar untuk menunjukkan kinerja cepat. Masyarakat menginginkan perubahan signifikan dalam waktu singkat.
2. Keterbatasan Anggaran
   Pembangunan jalan, layanan kesehatan, dan pendidikan membutuhkan anggaran besar. Reynaldy perlu memaksimalkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan dukungan pemerintah pusat.
3. Reformasi Birokrasi
   Budaya kerja birokrasi yang cenderung lambat dan resistensi terhadap perubahan bisa menjadi hambatan serius.
4. Wilayah Geografis yang Luas
   Dengan banyak desa terpencil, Subang menghadapi tantangan pemerataan pembangunan.
5. Kestabilan Politik
   Sebagai anak dari politisi senior, Reynaldy perlu membuktikan bahwa kepemimpinannya bukan sekadar warisan politik keluarga, melainkan hasil kinerja nyata.

---

Prestasi Awal

• Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan Pemkab Subang tahun anggaran 2024.
• Dialog publik melalui media sosial yang diapresiasi sebagai langkah transparan dan modern.
• Fokus pada penegakan pajak tanpa pandang bulu, yang menjadi simbol integritas pemerintahan.

---

Analisis Profesional

Kepemimpinan Reynaldy mencerminkan tren baru politik lokal di Indonesia: munculnya generasi muda dengan dukungan partai besar dan penggunaan teknologi dalam tata kelola pemerintahan.

Namun, efektivitasnya akan sangat ditentukan oleh:

1. Kemampuan membangun koalisi politik dan birokrasi yang solid.
2. Keberanian menindak pungutan liar dan praktik KKN.
3. Keberlanjutan program pembangunan agar tidak hanya berhenti pada janji kampanye.

Jika berhasil, Reynaldy bisa menjadi model pemimpin muda yang progresif di tingkat kabupaten. Jika gagal, ia bisa terjebak dalam stigma politik dinasti yang hanya mengandalkan nama besar keluarga.

Reynaldy Putra Andita adalah representasi generasi baru kepemimpinan lokal di Indonesia. Dengan usia muda, latar belakang pendidikan politik, serta pengalaman legislatif, ia memiliki modal besar untuk membawa perubahan di Kabupaten Subang.

Keberhasilannya akan diukur dari sejauh mana ia mampu:

• Menegakkan tata kelola pemerintahan yang transparan.
• Mengoptimalkan PAD untuk pembangunan.
• Memberikan pelayanan publik yang cepat dan efisien.
• Menyentuh masyarakat di tingkat desa dan kelompok rentan, termasuk lansia.

Masa jabatan lima tahun ke depan akan menjadi ujian nyata apakah Subang di bawah kepemimpinan Reynaldy bisa tampil sebagai kabupaten yang lebih maju, modern, dan berdaya saing, sekaligus menjaga nilai-nilai budaya dan sosial masyarakatnya.